SMP DARUL ULUM 1 UNGGULAN PETERONGAN

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung kemajuan sebuah negara. Namun tantangan dalam dunia pendidikan tidaklah statis akan tetapi terus berkembang seiring perubahan zaman. Oleh karena itu menghadapi persaingan di era Revolusi Industri 4.0 perlu penyesuaian menuju pendidikan 4.0 dimana arah pembelajaran tidak cukup mengumpulkan banyaknya pengetahuan akan tetapi mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam memecahkan permasalahan sehari-hari serta melatihkan keterampilan belajar dan berinovasi seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi dan komunikasi. Dalam hal ini SMP Darul Ulum 1 Unggulan Peterongan Jombang merupakan salah satu unit di pondok pesantren Darul Ulum memiliki jargon “al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah” bahwa dalam mewujudkan daya saing santri khususnya di era revolusi industri 4.0 maka sekolah memiliki daya adaptif dimana tetap akan mempertahankan apa yang selama ini baik seperti nilai-nilai dalam kepondok pesantrenan namun juga mengambil hal-hal baru yang bisa mendukung kemajuan pondok pesantren.

Untuk mewujudkan harapan tersebut berbagai usaha telah dilakukan termasuk pada tahun 2018 sekolah melakukan kerjasama dengan SEAMEO Qitep in Science Bandung salah satu cabang SEAMEO Secretariat Thailand yakni perkumpulan kementerian pendidikan lintas Asia Tenggara. Dimana mulai tahun tersebut sekolah menerapkan pendidikan berbasis STEM sebagai salah satu strategi dalam menghadapi pendidikan 4.0. Pendidikan berbasis STEM mengarahkan siswa untuk menghasilkan sebuah karya melalui integrasi antara Science, Technology, Engineering and Mathematic serta tidak menutup kemungkinan untuk mengintegrasikan pada bidang-bidang lain. Program tersebut bertujuan untuk menghasilkan budaya ilmiah sekolah, menyiapkan bibit-bibit inovator sejak dini serta memberikan kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan permasalah-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan berbasis STEM sebagai sebuah pendekatan yang dapat diintegrasikan baik dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas. Dalam mengintegrasikan di kelas guru-guru yang tergabung ke dalam MGMP sekolah membuat perencanaan pembelajaran di awal semester kemudian masing-masing guru berkolaborasi menerapkan 1 proyek STEM dalam satu semester serta  beberapa proyek mendapat hibah Research Grant dari SEAMOLEC dan SEAQIS.

Di sisi lain dalam mengintegrasikan di luar kelas sekolah memiliki beberapa kegiatan diantaranya membentuk tim Robotik, membentuk klub Astronomi, menyelenggarakan even tahuan seperti Kompetisi Roket Air Sekolah, STEM Project Competition serta mendelegasikan siswa dalam lomba-lomba baik nasional maupun internasional. Kemudian, di akhir semester setiap siswa mendapatkan rapot khusus perkembangan ketrampilan abad 21.

Salah satu even Intenasional sebagai bentuk kerjasama sekolah dalam komunitas Internasional adalah even Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop. Even tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Sains dan Teknologi China (MOST) dan tahun ini diikuti oleh 53 negara dengan 2514 peserta. Even tersebut memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkompetisi dalam menyelesaikan proyek-proyek STEM melalui beberapa pilihan tema terkini dalam perkembangan teknologi disamping itu siswa dan guru mendapatkan materi baik dalam bentuk file video maupun melalui workshop.

Dalam kesempatan itu juga salah satu guru SMP Darul Ulum 1 Unggulan Peterongan melakukan pembelajaran kelas secara online disaksikan oleh peserta yang lain serta siswa dapat mengikuti kelas online dengan bebagai topik dan semua menggunakan Bahasa pengantar Bahasa inggris. Pada event Belt and Road Teenager Maker Camp & Teacher Workshop yang telah diikuti sebanyak 4 kali oleh sekolah baik offline maupun online mulai tahun 2018 - 2021. Pada even kali ini sekolah mengirimkan 17 tim yang  masing-masing tim terdiri dari 3 siswa. Dari keseluruhan tim terbagi ke dalam 3 tema science video, low carbon and energy conversion, dan space science. Akhirnya dari 17 tim, terpilih 10 tim mendapatkan juara best maker. 

Diantara karya yang dihasilkan untuk tema Low Carbon and Energy Conservation antara lain adalah sistem penyiraman otomatis berbasis panel surya (IOT-Based Automatic Plant Sprinkler using Solar Panels), oven penetas telur berbasis panel surya, alat filter udara berbasis panel surya, penggunaan panel surya dalam rumah tangga sebagai sumber energi listrik, panel surya pada lampu charger camping, biobaterai sebagai energi alternatif, serta pemanfaatan sampah kaca menjadi manik-manik perhiasan.

Projek yang dihasilkan untuk tema Space Science antara lain cubesat (satelit kubus) yang dilengkapi sensor deteksi cuaca, suhu, kelembapan, tekanan udara, medan magnet dan sensor lokasi yang diterbangkan menggunakan balon terbang, miniatur satelit dan masih banyak lagi.

Projek yang dihasilkan untuk tema Science Video diantaranya siswa melakukan pengamatan langsung ke lingkungan untuk meneliti tentang aspek kimia, biologi, maupun kimianya dalam lingkungan tersebut, diantara beberapa lokasi pengamatan yang dilakukan siswa antara lain yaitu tempat penangkaran lebah penghasil madu Wonosalam, Waduk Selorejo Ngantang Malang Jawa Timur, Air Terjun Grojokan Sewu, Ekosistem di sekitar Sungai Kasembon, serta Kolam mata air Ngadiluwih Kediri Jawa Timur.

Harapan dari keikutsertaan pada even tersebut adalah salah satu usaha sekolah dalam mendukung pendidikan 4.0 mendorong siswa dan keluar dari zona nyamannya untuk terus meningkatkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan di era yang akan datang sehingga nantinya akan lahir generasi-generasi khususnya santri yang memiliki kemandirian dan daya saing di era revolusi industri 4.0.